Minggu, 20 Februari 2011
London - Bila menilik hasil dalam beberapa musim terakhir, Piala FA disebut telah kehilangan daya magisnya. Namun Everton membuktikan bahwa "keajaiban" Piala FA masih belum sirna.
Dalam lima musim terakhir misalnya, hanya sekali Piala FA jatuh ke tangan tim yang bukan termasuk tim raksasa. Itu terjadi di musim 2007/2008 saat Portsmouth menjadi juara. Lawan The Pompey ketika itu pun juga bukan tim besar yaitu Cardiff City.
Ada pun di empat musim lainnya, gelar menjadi milik Liverpool (2005/2006) dan sisanya menjadi milik Chelsea.
"Saya terus membaca berita bahwa Piala FA telah kehilangan daya magisnya. Namun itu adalah sebuah anggapan sampah terbesar yang pernah ada," seru bek Everton Philip Neville di situs resmi klub, setelah pertandingan antara The Tofees kontra Chelsea di replay babak keempat Piala FA, Sabtu (19/2/2011) malam WIB.
Everton sendiri berhasil menyingkirkan Chelsea yang berstatus juara bertahan lewat adu penalti. Dalam laga ini, kematangan anak buah David Moyes menunjukkan bukti. Sempat ketinggalan 0-1 lewat gol Frank Lampard, Leighton Baines berhasil menyamakan skor dan memaksakan adu penalti.
Di babak tos-tosan, tim Merseyside Biru juga sempat dalam posisi tertinggal dari tim London Barat namun akhirnya bisa membalikkan keadaan dan menang.
"Anda tidak bisa menciptakan keajaiban seperti ini di kompetisi piala yang lain," seru Neville.
Mantan pemain Manchester United itu menjadi penentu kemenangan Everton. Eksekusinya memastikan langkah tim pemegang lima gelar Piala FA itu ke babak berikutnya.
"Saya percaya diri dengan penalti itu karena saya sudah berlatih setiap pekan. Kami mengerjakan pekerjaan rumah kami di Everton dan saya sangat percaya diri. Penendang penalti kelima mungkin adalah penalti paling glamor," ujar Neville.
"Namun lupakan penalti itu. Perjuangan kami dan juga semangat serta kualitas yang kami tunjukkan sudah membuktikan bahwa kami layak menang," tuntasnya.
Foto: Selebrasi pemain Everton usai menyingkirkan Chelsea di laga replay babak keempat Piala FA, Sabtu (19/2/2011) di Stamford Bridge (Getty Images)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar