Senin, 27 September 2010

- Kenapa, Rooney?

Jakarta - Wayne Rooney tampil jauh di bawah standar kala membela Manchester United meladeni Bolton Wanderers. Apa penyebab terjerembabnya striker andalan The Red Devils itu?

Menghadapi Bolton di Reebok Stadium, Minggu (26/9/2010), Rooney tampil selama satu jam sebelum digantikan oleh Federico Macheda. Namun selama satu jam itu, tidak banyak kontribusi Roo buat MU.

Setelah absen mencetak gol sejak sebelum Piala Dunia 2010, sebenarnya Rooney sempat menyibak asa akan kembali tajam dengan mencetak satu gol ke gawang West Ham akhir Agustus lalu. Namun asa itu meredup melihat performa Rooney yang terbaru.

Rooney yang biasanya garang di kotak penalti lawan, jadi melempem. Gerakannya tidak eksplosif, tembakannya tidak akurat dan ia terlihat tidak menikmati permainan.

Menurunnya Rooney ini kemungkinan memang dipengaruhi oleh kasus pribadi yang tengah membelitnya. Seperti diketahui, pemain 24 tahun itu dituding berhubungan seks dengan PSK saat istrinya, Coleen, tengah hamil.

Selain masalah mental dan konsentrasi, Rooney seperti tampak takut cedera. Eks penyerang Everton itu tampak tidak total dalam bertarung walau sebenarnya kondisinya fit karena tengah pekan kemarin tidak bermain di Piala Liga.

Musim lalu, Rooney total melesakkan 33 gol buat MU. Namun penampilan Wazza di Piala Dunia 2010 mencapai titik nadir dengan tidak mencetak satu gol pun dan Inggris terkapar di perdelapan final. Musim ini, torehan satu gol dari lima pertandingan menunjukkan kalau Wazza belum bangkit.

"Tahun lalu, dia sangat rajin menjebol gawang lawan. Tapi penampilannya di Bolton menunjukkan kalau kepercayaan dirinya ditembak jatuh. Buat MU, agar mereka menang melawan tim seperti Bolton, mereka harus membuat Rooney tampil dengan kekuatan mesin penuh," ujar mantan pelatih Inggris Kevin Keegan kepada ESPN.

Meski sadar tentang pengaruh buruk sorotan media terhadap kehidupan pribadinya, Keegan mengatakan kalau para pesepakbola zaman sekarang memang harus hidup di bawah sorotan lampu blitz publik lewat media.

"Anda tidak bisa mendapat semua kontrak, Anda tidak bisa menjual (berita) perkawinan Anda ke majalah, tapi kemudian bilang 'saya ingin keran yang ini dibuka, tapi yang itu ditutup'," tukas Keegan.

"Saya tahu sejak saya masih bermain, jika Anda mengiklankan sepatu dan benda-benda lain, Anda harus tampil. Anda akan tampil di koran," timpal eks pemain Liverpool dan Hamburg SV itu.

"Anda tidak bisa serta merta mengatakan bahwa ada terlalu banyak paparazzi, atau terlalu banyak publisitas. Semenit lalu Anda yang menjualnya dan berikutnya Anda bilang, 'saya tidak mau ini'," tegas Keegan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar