Rabu, 01 September 2010
London - Bursa transfer musim panas baru saja ditutup. Dari daratan Inggris, persentase belanja klub-klub Premier League dikabarkan mengalami penurunan; jauh dibandingkan dengan tiga tahun silam.
Setidaknya demikianlah hasil temuan dari biro konsultasi keuangan Deloitte seperti dilansir Reuters. Jumlah yang dikeluarkan oleh seluruh anggota Liga Primer memang masih tergolong "wah". Namun, jumlah tersebut merupakan yang terendah sejak 2007.
Oleh Deloitte, disebutkan bahwa klub-klub Premier League telah menghabiskan dana untuk belanja pemain hingga 350 juta poundsterling (sekitar Rp 4,8 triliun). Nilai itu menururn 22% dibandingkan dengan tahun 2009 silam.
Penyebab menurunnya daya beli klub-klub Inggris adalah banyaknya klub kini tengah berusaha menyeimbangkan neraca keuangan mereka. Sebab lainnya, musim panas ini tak ada pemilik baru yang mengakuisisi klub Premier League.
"Secara umum, absennya pemilik baru dan usaha klub untuk menyeimbangkan keuangan mereka telah membuat bursa transfer kehilangan denyut," ujar perwakilan Deloitte, Dan Jones.
Di antara klub-klub Premier League, Manchester City adalah yang paling banyak menghamburkan uang di bursa transfer. Untuk mendatangkan pemain-pemain semodel David Silva, Yaya Toure, James Milner hingga Mario Balotelli, City dikabarkan telah menghabiskan dana sampai 125 juta pounds (sekitar Rp 1,7 triliun).
Kendati mengalami penurunan, jumlah belanja klub-klub Inggris masih lebih banyak dari klub-klub La Liga dan Seri A. Deloitte melansir bahwa Seri A "hanya" menghabiskan uang 260 juta pounds (sekitar Rp 3,6 triliun) dan La Liga, mengeluarkan 240 juta pounds (sekitar Rp 3,3 triliun).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar