Senin, 23 Agustus 2010
London - Tidak ada yang lebih melegakan kecuali mencetak gol penentu keberhasilan setelah menyebabkan ketertinggalan. Brede Hangeland mengalami dan merasakan itu dalam aksinya melawan Manchester United.
Hangeland nyaris menjadi "pesakitan" publik Craven Cottage saat tim mereka, Fulham, berjuang susah payah untuk meredam "Setan Merah", dalam pertandingan Liga Inggris hari Minggu (22/8/2010) malam.
Kebobolan oleh gol Paul Scholes di babak pertama, Fulham berhasil menyamakan kedudukan di menit 57 melalui sepakan Simon Davies. Sampai saat itu, pasukan Mark Hughes masih cukup aman untuk tidak kehilangan angka.
Memasuki menit-menit terakhir yang krusial, Hangeland bernasib sial. Mencoba menghalau tendangan bebas Ryan Giggs, ia malah membelokkan bola ke dalam gawang timnya sendiri. Hangeland bunuh diri, Fulham tertinggal lagi 1-2.
Dalam keadaan kritis, bek tengah Norwegia itu malah menjadi pahlawan. Ikut naik ke kotak penalti MU, ia berhasil menanduk bola di udara dan menjebol jala Edwin van der Sar. Skor 2-2, Fulham tidak jadi kalah.
"Saya melihat ke papan waktu setelah bunuh diri. Dan saya berpikir, saya cuma punya waktu lima menit untuk mencetak gol sebelum pertandingan selesai. Untungnya saya bisa melakukan itu," ungkap Hangeland kepada Sky Sports.
"Saya rasa tidak banyak yang bisa saya lakukan tentang gol bunuh diri itu. Tapi saya senang bisa menebusnya," sambung pemain 29 tahun bertinggi badan 194 cm itu.
Selain Hangeland, pahlawan Fulham yang lain adalah kiper David Stockdale. Ia melakukan penyelamatan krusial dengan memblok tendangan penalti Nani di menit 87.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar