Rabu, 25 Agustus 2010

- Premier League di Mata Mourinho

Madrid - Sudah tiga tahun meninggalkan Inggris, namun Jose Mourinho masih tetap 'perhatian' dengan Liga Primer. Ia pun memberikan pandangannya terhadap Premier League 2010/2011. Soal apa saja?

Mourinho pernah menjadi salah satu aktor penting di kompetisi sepakbola di Inggris. Datang pada tahun 2004 dan menangani Chelsea, tampil dengan gaya arogan dan mulut besar, namun bisa mengimbangi semuanya dengan prestasi.

Kisah Mourinho bersama Chelsea berakhir pada pertengahan September 2007. Sejak itu dia tidak pernah menjadi nakhoda klub Inggris lagi dan melanjutkan karir ke Italia dan sekarang di Spanyol.

Meski sudah tiga tahun meninggalkan Inggris, Mourinho masih punya 'perhatian' terhadap Liga Primer.

Seperti dikutip dari Guardian, pelatih berusia 47 tahun ini memaparkan pandangannya soal isu-isu terkini yang ada di Liga Inggris.

Mou mengawali dengan bicara soal Manchester City. Sejak dikuasai oleh miliarder Timur Tengah, The Citizens berubah menjadi sebuah klub yang tajir dan tidak ragu-ragu untuk jor-joran untuk memboyong pemain.

Bahkan Mourinho mengakui bahwa kekuatan uang City telah membuatnya kalah bersaing dalam memburu pemain.

"Saya tertarik dengan permainan Aleksandr Kolarov namun saya tidak bisa bersaing dengan City karena mereka menawarkan nilai transfer yang tidak bisa saya lakukan," ujar Mourinho.

Eks pelatih FC Porto dan Inter Milan itu juga menilai bahwa musim ini City punya peluang untuk bersaing memperebutkan titel. Rival City adalah Manchester United dan Chelsea.

"Bila City memiliki uang, maka mereka bisa mendapatkan apa yang mereka mau. Bila City punya ambisi untuk juara Premier League, mereka mampu melakukannya."

Selanjutnya pelatih Real Madrid itu beralih ke dua klub Big Four yang dalam beberapa musim belakangan ini harus puas menyaksikan tim lain menjadi juara liga: Liverpool dan Arsenal.

Soal Liverpool, Mourinho menilai bahwa manajer anyar Roy Hodgson bakal menghadapi tugas dan musim yang berat dan kecil kemungkinan dia berhasil membawa Si Merah juara Premier League musim ini.

"Sungguh sulit bagi Roy Hodgson karena dalam tiga musim terakhir Liverpool justru semakin buruk. Liverpool tahun 2004 lebih baik daripada tahun 2005, 2005 lebih baik dari 2006, dan 2006 lebih baik dari 2007. Roy membutuhkan waktu, namun saya pikir dia tidak punya kesempatan (juara)," ujar Mourinho.

Untuk Arsenal, The Special One berpendapat bahwa tim Gudang Peluru bakal kembali kesulitan untuk menjadi juara. Faktor penghambatnya adalah Arsene Wenger yang dia nilai kurang memiliki ambisi.

"Saya ingat ketika menghadapi Arsenal di final Piala Carling (tahun 2007), saya menghadapi tim anak-anak muda. Kini sekarang mereka sudah berusia 25, 26, 27 tahun. Fabregas, Walcott, Clichy, Song, Sagna--mereka bukan anak-anak muda lagi. Mereka berada dalam usia di mana mereka bakal meraih juara, namun saya pikir mereka tidak akan bisa," tukas Mourinho.

"Dari tahun ke tahun, Arsenal menunjukkan diri mereka bakal juara, namun kenyataannya tidak. Dan setelahnya akan muncul komentar serupa: 'Tim ini masih muda, juara akan datang musim depan'," tuntas pelatih yang musim lalu membawa Inter Milan meraih treble.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar