Senin, 23 Agustus 2010
London - Baru dua pekan Premier League dimulai, Sir Alex Ferguson kembali terancam dapat sanksi dari FA. Dia menolak melakukan wawancara dengan stasiun televisi BBC usai Manchester United diimbangi Fulham.
Sudah sejak tahun 2004 Fergie tak memberikan pernyataan apapun pada BBC. Perseteruan tersebut berawal dari sebuah acara televisi nasional Inggris tersebut yang menayangkan sebuah program yang menyoroti sepak terjang anak pelatih asal Skotlandia itu, Jason.
Dalam sebuah acara yang bertajuk 'Father and Son' itu BBC menyebut Jason hanya mengeksploitasi nama besar orang tuanya untuk mendapatkan pengaruh dalam pekerjaannya sebagai agen pemain. Kondisi yang disanggah dengan keras oleh Fergie dengan menyebut BBC tak punya bukti akan hal tersebut.
Sejak saat itu Fergie sama sekali tak pernah lagi memberikan keterangan pada BBC usai laga di Premiership, meski stasiun televisi tersebut merupakan pemegang hak siar Liga Inggris. Kondisi yang kemudian membuat FA musim lalu membuat aturan yang mengharuskan pelatih mau diwawancara jika BBC memintanya setiap habis pertandingan.
Namun usai bermain 2-2 dengan Fulham beberapa jam lalu, Fergie ternyata masih melanjutkan mogok bicaranya pada BBC. Dia kembali mengirim asistennya, Michael Phelan untuk memberi keterangan resmi.
"Premier League merasa kecewa karena BBC dan Manchester United belum mampu memecahkan masalah ketersediaan Sir Alex Ferguson untuk melakukan wawancara pascapertandingan. Kami tentu saja akan terus memonitor situasinya dan menawarkan bantuan yang dibutuhkan semua pihak untuk meredakan masalah ini," demikian pernyataan resmi FA yang dirilis Reuters.
Meski FA berjanji akan membantu menengahi masalah tersebut, Fergie tetap terancam sanksi. Soalnya dia telah melanggar aturan soal kewajiban melakukan wawancara yang sudah diberlakukan sejak musim ini
"Bagaimanapun, ini adalah pelaggaran terhadap aturan Premier League dan dewan kami akan mempertimbangkan tindakan yang akan diambil pada pertemuan selanjutnya yang dijadwalkan berlangsung di akhir September," lanjut pernyataan tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar