Selasa, 03 Agustus 2010

- RBS: Belum Ada Pembicaraan Soal Pembelian Liverpool

Jakarta - Sebuah perusahaan Hong Kong mengklaim deal soal pengambilalihan Liverpool segera diselesaikan dalam waktu dekat. Tetapi hal tersebut dibantah oleh Royal Bank of Scotland (RBS) selaku kreditor utama The Reds.

Liverpool memiliki status dijual sejak April silam setelah mengalami krisis keuangan dengan menumpuknya utang yang mencapai 237 juta poundsterling atas pinjaman RBS. Beruntung, Barclays sponsor utama Premier League bersedia menyuntikkan dana dan mencarikan sponsor baru buat The Kop.

Baru-baru ini tersiar kabar bahwa sebuah perusahaan investasi asal Hong Kong berminat untuk membeli Liverpool. Menurut seorang sumber yang dekat dengan sang bos besar Kenny Huang mengatakan bahwa dia berniat membayar lunas utang 'Si Merah'.

Menurut laporan yang beredar Huang saat ini sedang melakukan pembicaraan dengan RBS dengan tujuan mengambil alih penuh Liverpool. Sebuah kesepakatan juga diklaim akan segera diselesaikan sebelum bursa transfer ditutup pada 31 Agustus.

Akan tetapi rumor tersebut buru-buru dibantah oleh RBS. Mereka mengatakan belum berbicara kepada siapapun soal pembelian klub Merseyside itu.

"Kami tidak dalam pembicaraan dengan siapapun tentang pembelian klub sepakbola Liverpool," tegas seorang sumber dari RBS kepada Reuters.

Hal berbeda diutarakan oleh sumber dari Huang. Menurut keterangan dari dia, bosnya itu serius ingin mengambil alih Liverpool dari tangan Tom Hicks dan George Gillet sejak pertama kali dijual.

Sementara itu belum ada komentar langsung dari Huang soal kesepakatan tetapi ia mengindikasikan tertarik untuk membeli klub yang bermarkas di Anfield ini.

Hal itu bisa jadi benar adanya. Pasalnya, Huang juga ramai diberitakan memiliki minat besar membeli klub-klub olahraga di antaranya klub baseball di Cina dan klub basket di AS. Huang juga tercatat menjadi pemilik sebagian kecil saham di klub NBA, Cleveland Cavaliers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar